31.7 C
Banda Aceh

USAID SEGAR dan PT Indo Cafco Luncurkan Program Sekolah Lapang untuk Petani Kopi Aceh Utara

ACEH UTARA | CBNPost – Petani kopi Jabal Antara, Gampong Alue Dua, Aceh Utara berkesempatan mengikuti kegiatan sekolah lapang yang diselenggarakan oleh PT Indo Cafco bekerja sama dengan SEGAR (Sustainable Environmental Governance Across Regions), sebuah proyek dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Sekolah lapang dengan tema Praktik Budidaya yang Baik (Good Agriculture Practice) dan sertifikasi kopi berkelanjutan ini dilaksanakan selama dua hari sejak  Rabu (15/3). Kegiatan ini ditujukan untuk membangun pengetahuan petani kopi dalam mengembangkan budidaya kopi berkelanjutan. Sebanyak 30 petani terlibat dalam skema ini yang merupakan anggota Kelompok Tani Kopi Mulo Jadi. Demikian informasi yang diterima CBNPost, Kamis (16/3/23).

“Dari kecil kami memang sudah jadi petani, tapi kami belum pernah mendapat program sekolah lapang seperti ini. Bisa jadi praktik yang kami lakukan selama ini belum tepat dalam budidaya kopi. Dengan pelatihan ini kami harap bisa meningkatkan produktivitas kopi di sini,” kata Junaedi, salah seorang petani kopi di Dusun Jabal Antara.

Menurutnya, Sekolah lapang memberikan banyak ilmu untuk membuat tanaman kopi lebih sehat dan produktif. Di hari pertama, petani kopi bersama-sama belajar di kelas, menyimak teori-teori dari fasilitator. Di hari kedua dilanjutkan dengan  praktik lapangan langsung di kebun.

“Sesi praktik ini sangat mempermudah kami para petani untuk memahami apa yang sudah diajarkan di kelas,” lanjut Junaedi.

Baca lainnya: PT Indo Cafco Gandeng Petani Kopi Aceh Utara

Koordinator Program PT Indo Cafco untuk wilayah Aceh, Rahmat Alfajri mengatakan sekolah lapang adalah metode belajar yang paling tepat dan efektif.

“Ada tiga kalimat bijak yang sering dijadikan acuan dalam pendidikan orang dewasa, yaitu kamu dengar kamu lupa, kamu lihat kamu ingat, kamu lakukan kamu mengerti. Sekolah lapang menekankan pada poin ketiga, yaitu mempraktikkan langsung sehingga petani benar-benar mengerti informasi baru yang dia dapat,” ujar Rahmat.

Sementara Manager Sustainable Management Services PT Indo Cafco, Wagianto menambahkan “Kegiatan sekolah lapang merupakan konsep yang sangat sesuai dengan kebutuhan petani kopi saat ini, khususnya menghadapi berbagai tantangan yang ada dalam pengembangan kopi arabika. Dengan adanya sekolah lapang, petani akan lebih memahami tentang konsep budidaya kopi arabika yang lebih tepat. Dampak yang diharapkan adalah meningkatkan ekonomi petani dengan pemahaman budidaya kopi dan konsep bertani kopi yang berkelanjutan, serta juga pemahaman petani akan regenerasi petani untuk masa yang akan datang.”

Selain itu, para petani kopi di Dusun Jabal Antara juga menerima wawasan tentang sertifikasi kopi berkelanjutan. Pada umumnya, produk kopi yang tersertifikasi sebagai kopi berkelanjutan atau kopi lestari merujuk pada pengolahan hingga rantai pasoknya yang ramah lingkungan. Artinya kopi diolah dengan cara yang meminimalisir dampak buruk ke lingkungan, namun tetap dapat meningkatkan taraf hidup petani kopi.

“Penting bagi petani kopi untuk paham proses pertanian dari hulu sampai hilir, mulai dari mengolah lahan, perawatan, sampai penjualan,” ucap Staf Ahli Bupati Aceh Utara Bidang Keistimewaan, Kemasyarakatan, dan Sumber Daya Manusia, Halidi, S.Sos., M.M., yang turut hadir dalam pembukaan sekolah lapang kopi ini.

Halidi menekankan petani kopi harus memiliki nilai lebih, termasuk pengetahuan tentang sertifikasi kopi berkelanjutan yang membuka jalan untuk akses pasar lebih luas. Ia secara khusus juga menyampaikan kepada para peserta sekolah lapang agar mereka memanfaatkan peluang kehadiran program sekolah lapang dari USAID SEGAR dan PT Indo Cafco ini dengan sebaik-baiknya.

Baca juga: Prof Marwan Dilantik Sebagai Ketua Insinyur Provinsi Aceh

Selain dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, kegiatan pembukan sekolah lapang kopi di Dusun Jabal Antara ini turut disaksikan oleh perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan USAID Indonesia yang bermitra untuk pelaksanaan proyek USAID SEGAR.

Kegiatan kali ini merupakan awal dari rangkaian sekolah lapang kopi yang akan dilakukan secara rutin setiap bulan sampai Januari 2024 dengan mengusung tema-tema yang mendukung pengembangan produksi kopi berkelanjutan. Sebelumnya, PT Indo Cafco dan USAID SEGAR telah menandatangani nota kesepahaman pada Agustus 2022 untuk mencapai target bersama dalam menghijaukan rantai pasok kopi di Aceh Utara.

Budidaya kopi yang dilakukan secara baik dan benar, sekaligus ramah lingkungan, akan menunjang kualitas produk dan meningkatkan produktivitasnya, sekaligus menjaga lingkungan tetap lestari.

Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas Dr. Nur Hygiawati Rahayu, MSc turut menyampaikan pesannya kepada para peserta sekolah lapang.

“Pendampingan dari PT Indo Cafco dan USAID SEGAR ini diharapkan dapat membuat para petani kopi Jabal Antara untuk mampu mengembangkan komoditas kopi secara berkelanjutan. Dengan demikian, para petani kopi dapat memperoleh pemasukan yang lebih besar dan berdampak baik terhadap kesejahteraan dan lingkungan mereka,” ungkap Rahayu. []

Artikel Terkait

Artikel Terbaru